PENTINGNYA VENTILASI DAN PERIODE GELAP UNTUK KANDANG TERBUKA PERIODE STARTER

OLEH : MUHAMMAD MISBACHUL MUNIR, S.Pt., MM.

Tanggal : 3 Mei 2015

Sejak tahun 1995, penulis memperhatikan cara pemeliharaan ayam broiler di fase starter.  Kala itu, penulis bertanya tanya dalam hati :"mengapa ketika DOC (anak ayam umur sehari)  chick in di periode musim hujan akan lebih banyak masalah dibandingkan periode musim kemarau?".

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Keluhan yang umum untuk periode pemeliharaan di musim hujan adalah masalah penyakit yang menyerang pernafasan dan sistim pencernaan.  Sebagai seorang sarjana peternakan, penulis berfikir bahwa segala sesuatu dimulai dari tata cara pemeliharaan yang salah.

Kemudian, berdasarkan pengamatan yang seksama dan berulang-ulang, penulis berusaha untuk melakukan beberapa perubahan pada ventilasi dan tata cahaya di periode starter.  Setelah berhasil, penulis menerpkannya di segala musim.  Ternyata hasilnya lebih baik dibandingkan mengikuti pola umum.

Di bawah ini adalah sepenggal pengalaman penulis dalam mencari ide untuk mengubah ventilasi dan tata cahaya :

Pertama :

Penulis melakukan perubahan tentang tata cahaya.  Secara umum, pada periode starter - ayam akan diberi cahaya 24 jam penuh oleh pemelihara,  harapannya adalah agar ayam dapat makan sepuasnya. Namun penulis berfikir sebaliknya, bahwa pemberian cahaya 24 jam justru akan menimbulkan masalah. Kala itu penulis berfikir, bahwa tidak ada balita yang dibiarkan melakukan aktifitas terus menerus selama 24 jam oleh Ibunya.

Berdasarkan pemikiran dan pemahaman itu penulis memberanikan diri untuk tidak memberi cahaya 24 jam.  Apa yang penulis lakukan adalah :

"Dua jam setelah menerima DOC (dimana DOC  dipastikan telah makan 100% dan minum secukupnya), maka cahaya lampu harus segera dimatikan (penerimaan DOC biasanya sore atau malam hari).
Sebelum cahaya lampu dimatikan, semua tempat pakan harus di keluarkan dari lingkaran (Chick guard).  Pada saat yang bersamaan, kita bisa memberi kesempatan bagi karyawan untuk istirahat, setidaknya satu jam.

Pada hari kedua pemeliharaan, cahaya dimatikan selama 1 jam 30 menit (jangan lupa, cahaya dimatikan pada saat ayam sudag ingin istirahat).  Tidak diperkenankan mematikan cahaya lampu pada saat ayam masih banyak yang ingin makan dan minum.  Jadi waktu untuk mematikan cahaya lampu tidak berdasarkan jam, tetapi berdasarkan tingkahlaku ayamnya.

Pada hari ketiga pemeliharaan, cahaya dimatikan selama 1 jam 30 menit pada malam hari sebelum tengah malam dan di tambah 30 menit pada dini hari.  Dengan ketentuan yang sama, yaitu : tidak boleh mematikan cahaya ketika ayam masih banyak yang ingin makan dan minum.

Pada hari keempat pemeliharaan, cahaya dimatikan selama 1 jam 30 menit di malam hari sebelum tengah malam dan di tambah 1 jam pada dini hari.

Demikain seterusnya lampu dimatikan.  Dengan catatan, penulis tetap memperhatikan jumlah konsumsi pakan yang seharusnya dimakan oleh ayam.

Jadi, prinsip dasarnya adalah : berilah makan dan minum pada saat yang dibutuhkan dan berilah kesempatan istirahat pada saat yang dibutuhkan.

Dengan cara seperti ini, ternyata konsumsi pakan lebih baiki, dan pencapaian bobot badan lebih mudah.

Kedua :
Di awal pemeliharaan, penulis memberanikan diri untuk membuka ventilasi lebih dini (tentu ini tidak umum untuk pemeliharaan awal).

Ventilasi yang penulis maksud adalah seperti gambar di atas.  Buka ventilasi kanan dan  kiri kandang paling bawah (a) sekitar 10 cm dan tirai dalam (b) sekitar 30 cm.  

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pada awalnya, hal ini mendapat tantangan dari pimpinan saya waktu itu.  Karena penulis tidak tahu alasan ilmiahnya, maka hal itu dilarang.  Akan tetapi, setelah melihat hasilnya ternyata lebih baik, maka - metode tersebut boleh di jalankan, bahkan dianjurkan untuk semua kandang.

Beberapa tahun kemudian, penulis baru mengerti dasar ilmiahnya.

Yaitu :

Terkait dengan, mengapa pemberian gelap - dengan mematikan lampu - akan memberikan kondisi lebih baik bagi ayam?.

Jawabannya :

Adalah seorang ahli biologi, Joan Roberts, merupakan orang pertama yang menemukan hubungan antara lampu dan kesehatan.  Ia berkesimpulan bahwa cahaya lampu dapat menyebabkan penurunan kadar hormon melatonin di dalam tubuh yang akan mempengaruhi penurunan daya tahan tubuh terhadap penyakit dan mengakibatkan tubuh menjadi lemah.

Produksi hormon melatonin dipengaruhi oleh tingkat intensitas cahaya lingkungan dan akan selalu bertambah banyak jika manusia berada dalam lingkungan yang gelap dan suasana hening namun produksinya akan dihambat oleh adanya rangsangan luar seperti sinar yang terang dan medan elektromagnetik.

Fenomena tersebut juga dapat kita pahami dengan cara membandingkan antara orang desa yang tanpa penerangan memadai di malam hari, dengan orang kota yang mendapat penerangan cukup sampai berlebihan.  Demikian juga kita dapat membandingkan orang masa sekarang dengan lalu.  Orang masa sekarang lebih rentan penyakit dibandingkan orang-orang masa lalu.

Jadi, periode gelap sangat penting bagi ayam untuk pembentukan sistim kekebalan tubuh yang memadai, khususnya di awal pemeliharaan (periode brooding).  Karena periode brooding  terjadi perkembangan sistim kekebalan tubuh.  Disebutkan dalam brooding guide cobb bahwa apabila terjadi kesalahan pada periode brooding, maka sistim pencernaan, sistim peredaran darah dan sistim kekebalan akan berkembang kurang sempurna dan menimbulkan masalah-masalah pada sistim kekebalan tubuh di periode-periode berikutnya.  

Terkait dengan ventilasi periode awal pemeliharaan (periode brooding) :

Pertama :

Alasan bahwa ayam modern memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi, efisien dalam penggunaan pakan, dan metabolisme basal yang tinggi.  Oleh karena itu membutuhkan oksigen yang tinggi untuk mendukung metabolisme pakan ayam modern.

Kedua :

Ukuran paru-paru ayam moder lebih kecil  dan penggunaan pemanas pada periode awal pemeliharaan (periode brooding) merupakan hal yang sangat penting untuk dicarikan solusi. Bagaimana tidak, pemanas tentu akan membutuhkan oksigen dan sekaligus mengeluarkan gas CO ataupun CO2.  Berarti, gas oksigen akan digunakan oleh ayam dan juga oleh pemanas (terutama ketika suhu dingin tiba - contohnya : malam hari).

Ketika udara dingin telah tiba, biasanya kita akan menutup semua ventilasi dan kemudian menyalakan pemanas.  Kalau hal ini dilakukan, tentu jumlah oksigen dalam ruangan tersebut akan menurun (berkurang) dan juga ruangan tersebut akan dipenuhi oleh gas CO dan CO2 dari pembakaran bahan bakar serta  CO2 dari hasil metabolisme ayam.

Dengan kondisi semacam itu, dan dengan volume paru-paru yang kecil, maka tentu akan menimbulkan masalah bagi ayam modern.  

Oleh karena itu, suplay oksigen dengan mengatur ventilasi adalah sangat penting.  Pengaturan ventilasi yang dimaksud, juga harus memperhatikan suhu lingkungan ayam.  Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan mengubah suhu tubuh ayam, dan apabila hal ini di abaikan juga akan menurunkan konsumsi pakan dan bahkan performan ayam akan menurun.

Ini gambaran mengenai gas Oksigen  dan CO level yang di kutip dari "College of Agricultural and Experimental Science/Athens,  Giorgia 30602-4356" :

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Selanjutnya, secara umum peternak di Indonesia memperlakukan ventilasi musim penghujan berbeda dengan musim kemarau.  Pada musim penghujan cenderung sering menutup ventilasi periode growing, agar suhu lingkungan dapat dipertahankan.  Jelas hal ini kurang tepat untuk ayam modern.