Minggu, 17 Mei 2015

OMPHALITIS PADA AYAM BROILER

Oleh : Muhammad Misbachul Munir, S.Pt. MM
Tanggal : 18 Mei 2015

Sebelum kita membahas substansi manajerial terkait dengan bahaimana menghindari penyakit Omphalitis, maka kita harus menelaah lebih dahulu tentang apa itu "Omphalitis"?

Seperti yang dilansir oleh Barness dkk (1997) bahwa Omphalitis atau infeksi kantong kuning telur pada anak ayam merupakan salah satu bentuk infeksi lokal dari penyakit Collibacilosis. Jika pada kondisi ini dilakukan pemeriksaan bedah ayam (nekropsi), dapat ditemukan perubahan pada organ dalamnya seperti peradangan pada pusar, serta kuning telur tidak terserap sempurna yang akan menyebabkan material kuning telur menjadi keras. Dengan melihat beberapa perubahan spesifik ini, bisa dipastikan telah terjadi kasus Collibacilosis bentuk Omphalitis (http://www.poultryindonesia.com/news/kesehatan/fenomena-omphalitis-pada-anak-ayam/).

Sisa kuning telur (yolk sacc) merupakan sumber nutrisi yang penting untuk perkembangan awal DOC serta sebagai sumber kekebalan (antibodi maternal). Akan tetapi di satu sisi, kuning telur juga merupakan media yang cocok untuk perkembangan mikroorganisme. Pada kondisi yang normal seharusnya kuning telur akan terserap habis sekitar umur 5-7 hari. Terhambatnya penyerapan kuning telur akan berpengaruh terhadap penyerapan antibodi maternal.  Tali pusar yang tidak segera menutup akan menyebabkan permasalahan lain yaitu terjadinya omphalitis. Adanya peradangan ini akan menyebabkan bibit penyakit mudah menginfeksi seperti Salmonella sp., Clostridium dan yang paling sering adalah infeksi bakteri Escherichia coli (http://info.medion.co.id/index.php/konsultasi-teknis/broiler/penyakit/sisa-kuning-telur-dan-tali-pusar).

--------------------------------------
Salmonella adalah jenis bakteri yang ada didalam sistem pencernaan binatang, unggas, reptil, serangga dan manusia. Salmonella sp berbentuk batang, tidak berspora, Gram negatif, ukuran 1-3,5 µm x 0,5-0,8 µm, ukuran koloni rata-rata 2-4 mm, dapat tumbuh pada suasana aerob dan fakultatif anaerob pada suhu 15 - 41 oC, suhu pertumbuhan optimum 37,5 oC dan Salmonella sp mati pada suhu 56 oC, pH pertumbuhannya 6-8. Di dalam air bakteri ini dapat hidup selama 4 minggu, dalam tanah selama 12 bulan dan di dalam rumput-rumput selama 7 bulan  (Jawetz. dkk. 1996), dikutip dari http://www.acehclick.com/2012/05/31/makanan-dan-salmonella-sp/ (Mei 2012)
--------------------------------------
Clostridium telah kami bahas pada blog sebelumnya, yang berrjudul :

NECROTIC ENTERITIS PADA AYAM

Khususnya Clostridium perfringens, yang :
1. Hidup pada suhu 15-55 °C.
2. Suhu optimum untuk hidup 43-47 °C.
3. Clostridium perfringens dapat tumbuh pada pH 5 - 8,3
4. Hidup pada pH optimum 6 - 7.

-----------------------------------------
Selanjutnya E. Coli :
Menurut https://iheartfoods.wordpress.com/2010/06/23/escherichia-coli/ (23 Juni 2010), temperatur adalah salah satu faktor pertumbuhan bakteri. Suhu optimum bagi Escherichia coli adalah 370C (Atlas, 1995). Escherichia coli adalah bakteri berbentuk batang, anaerob fakultatif (dapat melakukan fermentasi ketika tidak ada oksigen, dan bisa melakukan respirasi selular secara aerob bila ada oksigen. Abedon, 1998), Gram-negatif, dan non-spora. Bakteri ini memfermentasi laktosa. Bakteri ini juga bisa tumbuh pada kisaran suhu 70C - 460C dan dapat tumbuh pada aktivitas air minimum 0,95 (Meat & Livestock Australia, 2006).

Menurut sumber http://rismayantianalisamikrobiologi.blogspot.com/2012_03_01_archive. html (23 Maret 2012), E. Coli bersifat kualitatif anaerob, dapat tumbuh pada media buatan.  Beberapa sifat E. Coli antara lain pertumbuhan optimum pada suhu 370C, dapat tumbuh pada suhu 150C – 450C, tumbuh baik pada pH 7,0 tapi tumbuh juga pada pH yang lebih tinggi (Merchant dan Parker, 1961).

-------------------------------------------------------------------------------------------------------
IMPLIKASI MANAJERIAL :

Dari informasi di atas, kita tahu bahwa, Ompalitis adalah radang di sisa kuning telur yang ada dalam tubuh ayam (DOC).  Jika pusar DOC membuka, tentu merupakan jalan masuk bakteri ke dalam sisa kuning telur tersebut.

Penulis, sebagai seorang yang berkecimpung di Breeding Farm dan pernah menangani Hatchery, maka penulis meyakinkan bahwa "tidak ada Breeding Farm dengan nama besarnya yang gegabah menjual DOC kepada peternak dalam kondisi pusar-nya terbuka, dan tidak ada perusahaan besar yang mempertaruhkan nama besarnya dengan menjual DOC dengan pusar terbuka".  Jika hal itu (menjual DOC dengan pusar terbuka) dilakukan, maka akan mencederai nama besar perusahaan tersebut.

Tetapi - disisi lain, konsumen juga harus kritis dan sebisa mungkin dapat melihat serta berkunjung di hatchery perusahaan produsen DOC.  Hal ini sebaiknya dilakukan untuk meyakinkan bahwa DOC yang dibeli berasal dari produsen yang tepat.  Mungkin bukan hanya peternak yang melakukan hal ini, saran penulis : seluruh TS dari perusahaan pembibitan DOC juga harus tahu.  Hal ini sangat bermanfaat bagi TS, agar yakin bahwa produk DOC yang dijual memiliki kualitas yang baik.

---------
Menelaah informasi berikutnya, bahwa kuning telur dapat dicerna oleh tubuh DOC antara 5 - 6 hari.  Kemudian informasi selanjutnya adalah Salmonella sp., Clostridium dan Escherichia coli dapat tumbuh pada suhu di bawah 450C dengan pH 6 - 8 dengan keadaan anaerobik atau setidaknya anaerobik fakultatif.  Bakteri tersebut dapat hudup di air, tanah dan rumput.

Implikasi manajerial pemeliharaan adalah :
1. Masak air minum sampai mendidih untuk ayam di minggu pertama pemeliharaan, untuk 
    membunuh bakteri yang melawati air minum.
2. Bersihkan rumput di sekitar kandang pada radius 3 meter.
3. Berikan air asam atau apa saja yang mampu membuat air minum ber pH di bawah 6.
    Berikan bahan baku yang aman (seperti asam jawa, blimbing wuluh atau cuka dapur).
4. Hindari pemberian antibiotik, karena bisa membahayakan kehidupan awal ayam.
    Ingat, tidak ada dokter manusia yang memberi antibiotik terhadap bayi normal.
5. Jangan biarkan pH usus meningkat di atas normal karena aktifitas panting akibat panas 
    berlebihan, dengan cara : jangan berikan makan pada siang hari dan jangan tutup 
    ventilasi hingga udara tidak bergerak sama sekali.
6. Ventilasi malam hari harus di atur agar udara tetap hangat, namun suplay oksigen harus 
    cukup.  Oksigen ini dimaksudkan agar sistim metabolisme bejalan normal dan juga untuk 
    membuat lingkungan dalam keadaa aerobik.

Nah, segala apa yang penulis paparkan adalah apa yang pernah kami lakukan.  Dan berhasil baik.  Selamat mencoba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar