Jumat, 08 Mei 2015

KEKELIRUAN PEMAKAIAN PEMANAS SAAT BROODING PADA AYAM BROILER

Oleh : Muhammad Misbachul Munir, S.Pt., MM.
Tanggal 16 Mei 2015


Suatu hari ada laporan bahwa terdapat peternak yang memiliki kematian minggu ke dua yang tinggi. Berdasarkan laporan yang peternak lakukan, kematian didominasi oleh dehidrasi, ompalitis dan bobot badan tidak seragam (banyak ayam yang kecil).  

Setelah diobservasi oleh team untuk membantu peternak tersebut.  Team memberi laporan tertulis. Salah satu yang mengusik penulis adalah adanya pernyataan : "saat terima pertama, DOC tampak kedinginan dan oleh karena itu saya tambah pemanas, jadi saya rugi bahan bakar", kata peternak dalam laporan itu.

Mari kita renungkan :
Pertama-tama ayam nampak kurang pemanas saat terima - lalu pada saat itu peternak menambah pemanas dan seterusnya sampai periode brooding selesai, sehingga peternak mengeluarkan banyak biaya untuk bahan bakar.

Mmmm ...., mari kita berfikir !!!

Bayangkan, suatu ketika "kita lari di siang hari".  Tentu tubuh kita terasa panas.  Oleh karena itu kita kehausan.  Setelah selesai lari - dihidangkanlah minuman dan makanan.  Tentu pilihan pertama kita adalah minum.  Ketika minum, rasa haus akan hilang.
Apabila kita kebanyakan minum, apalagi minum tersebut mengandung es yang dingin, maka segera setelah itu kita merasa tidak enak badan, perut terasa penuh air dan tidak ingin makan.
Contoh lain :
Anak-anak yang sedang berlatih puasa, apalagi bulan Romadhon jatuh pada bulan panas (bulan Juli misalnya).  Setiap sore anak-anak ini akan selalu dekat ibunya dan melihat apa yang dimasak.  Ketika Magrib tiba, anak-anak itu langsung meminum es sebanyak-banyak karena kehausan.  Karena kebanyakan air tentu anak anak ini tidak berselera makan bukan.
Setelah sholat maghrib selesai, anak anak ini akan makan.  Lalu ketika sholat Isyak sudah tidak kuat berdiri lagi, apalagi sholat Tharawih.

Analogika tersebut sama dengan DOC yang menempuh perjalanan jauh dalam lingkungan yang panas.  Ketika sampai kandang dan diberi minum,  tentu DOC akan berebut minum.
Tembolok penuh oleh air.  Dimana-mana kita temukan alas koran (litter) yang basah.  Mungkin kita juga menemukan ayam terlihat diare.
Di saat seperti itu ayam banyak yang menggerobol, seperti kedinginan.  Lalu, pada saat seperti ini peternak merasa harus menambah pemanas.

Ketika ditambahkan pemanas, ayam akan nampak riang.  Sampai suatu saat mencapai batas suhu tertentu (biasanya suhu lingkungan rata-rata di atas 350C) maka ayam akan panting.  Ketika kondisi tersebut (panting) tidak terkontrol akan timbul diare dan ayam lemas dan tidak mau makan. Kondisi ini menimbulkan ayam makin murung dan juga ditemukan adanya dehidrasi.  Kemudian kondisi kesehatan ayampun mulai terganggu.

Nah, mengapa timbul diare? :
1. Karena kebanyakan minum dan tidak ada makanan yang masuk,  maka cairan mudah 
    sekali keluar dari usus.
2. Karena panting, maka pH darah meningkat dan selanjutnta pH usus juga meningkat.  AKibatnya 
    mikroorganisma dalam usus meningkat.  Salah satunya adalah E. Colli dan Clostridium 
    Perfringens.  Hal ini akan memicu usus untuk melakukan percepatan gerak peristaltik, akibatnya 
    DOC akan diare.

Mengapa ayam lemas ?
1.  Kehilangan banyak cairan dan keseimbangan elektrolit tubuh menjadi tidak normal.
2.  Kehilangan banyak energi, karena aktifitas panting menguras energi.

Mengapa ayam tidak mau makan ?
1.  Karena ketika suhu tubuh meningkat, maka ayam lebih banyak minum.
2.  Keseimbangan elektrolit tergangg karena banyak cairan yang keluar.

Mengapa dehidrasi ?
Ya jelas, karena banyak kehilangan cairan akibat diare.

Menagapa murung ?
Gimana nggak murung, wong ayamnya kurang energi akibat kurang makan.

-----------------------------

Menurut pengalaman penulis, kondisi pertama kali terima DOC yang tampak kedinginan sebenarnya kerap kali terjadi.  Produsen DOC tampaknya kurang peduli terhadap masalah ini.

Menurut penulis, persoalan ini lebih pada persoalan transportasi / distribusi DOC.  Semua tahu bahwa perkembangan jumlah kendaraan dari tahun ketahun jauh lebih banyak dari pada jumlah pembangunan jalan tol atau perluasan jalan.  Pernyataan tersebut didukung oleh data :


Sedangkan pertumbuhan jalan raya hanya 0,01% saja (http://m.tribunnews.com/2013/03/05/kendaraan-tumbuh-11-jalan-cuma-tumbuh-001).  Hal ini memicu masalah kemacetan pada waktu-waktu tertentu.

Jika pengiriman dari Hatchery (penetasan) ke kandang peternak mengalamai kemacetan di jalan, maka DOC akan mengalami beberapa hal, diantaranya :
1. Untuk kendaraan non AC, maka DOC akan :
    a. Kepanasan.
    b. Terpapar gas berascun sebagai berikut :



2. Untuk kendaraan AC, maka DOC mungkin tidak bermasalah sepanjang AC bisa berfungsi normal
   dan suplay udara segar tidak bermasalah.

------------------------------------------------------

Mengapa DOC kepanasan ?
Bagaimana tidak kepanasan.  Pertama : Karena jalannya macet, maka laju kendaraan akan terhambat. Dengan kondisi jalan yang terpapar panas dari jalan dan kendaraan di sekitarnya - maka akan timbul kepanasan.

Panas lingkungan yang tinggi, akan memicu timbulnya panting.  Jika DOC mengalami panting maka DOC akan menghabiskan energi dalam tubuhnya - terutama energi dada.  Jika panting maka DOC akan mengalami banyak masalah terkait metabolisme.  Mohon baca

BAGAIMANA MENCIPTAKAN PROSES NORMAL METABOLISME AYAM BROILER GUNA MENINGKATKAN SISTIM KEKEBALAN TUBUH.

dan juga baca :

MENCIPTAKAN pH USUS TETAP NORMAL UNTUK MENJAGA SISTIM KEKEBALAN TUBUH AYAM TETAP NORMAL

serta baca :
di blog saya, dengan alamat : http://pengetahuanayampraktis.blogspot.com/2015_04_01_archive.html

-------------------------------------------------------------------
Jika DOC menggunakan energi dada, maka DOC akan dehidrasi dan banyak kehilangan energi.  Oleh karena itu nampak DOC yang diterima oleh peternak menjadi seperti kedinginan.

Jika dinalar, apa yang dilakukan peternak saat melihat DOCnya kedinginan dengan menambah pemanas, adalah hal yang positif.  Tapi, sebaiknya peternak  harus memperhitungkan :
1. Jumlah udara segar yang seharusnya dibutuhkan ayam.
2. Jumlah oksigen yang dibutuhkan pemanas.
3. Jumlah gas buang seperti gas CO dan CO2.

Jika jumlah udara segar tidak dipenuhi dan paparan gas racun meningkat, maka DOC mungkin akan mengalamai hal-hal seperti data di bawah ini :


Data lain menyebut kan :


Menurut pengalaman penulis, jika mendapatkan DOC yang seperti kedinginan adalah :
1. Beri tambahan pemanas, dan perhatikan suhu lingkungan jangan lebih dari 35ºC.  Segera 
    turunkan suhu jika suhu lingkungan di atas suhu tersebut.  Suhu lingkungan DOC rata-rata 
    sebaiknya pada kisaran 33ºC - 35ºC.  
2. Jika langkah pertama telah dilakukan, Beri minum dan pakan sekaligus. Lalu yang terpenting 
    perhatikan tingkahlaku DOC.  Jika ada satu saja DOC yang nampak garis air dilehernya, segera 
    keluarkan air minum dari chick guard.
3. Biarkan makan sepuasnya.  Jika DOC sudah nampak gelisah, masukkan air kembali ke 
    dalam chick guard.
4. Rasakan udara di lingkungan sekitar DOC.  Jika terasa agak pengap buka tirai secara bertahap.    Jika hal ini telah dilakukan dan udara sudah cukup segar, segera tutup kembali tirainya.  Metode 
   ini sering disebut metode "intermitten".

Intinya : jangan biarkan DOC kepanasan hingga panting, dan jangan biarkan DOC kebanyakan minum, serta jangan biarkan DOC tidak makan, yang tidak boleh lupa adalah jangan biarkan DOC kekurangan Oksigen.  Upayakan perilaku makan dan minum dalam keadaan normal.

------------------------------
Jadi, pemberian pemanas saat ayam tampak kedinginan adalah benar.  Asal panas buatan tidak meningkatkan suhu lingkungan di atas 35ºC.  Karena, jika suhu lingkungan di atas 35ºC memungkinkan suhu tubuh DOC meningkat di atas 42ºC.  Hal ini tidak baik bagi DOC.

Lalu, jagalah suplay udara jangan sampai terganggu.  Karena jika suplay udara terganggu (tidak pernah membuka tirai dalam waktu tertentu atau indikator yang mudah adalah udara lingkungan pengap), maka akan mengganggu sistim metabolisme DOC.

Jika DOC kepanasan lalu timbul panting (ter-engah engah), maka akan banyak kehilangan energi dan tentu efisiensi pakan akan menurun.  Banyak timbul masalah penyakit, karena metabolisme tubuh dalam pembentukan sistim kekebalan tubuh juga terganggu.

Panting juga akan menimbulkan masalah dehidrasi, karena aktifitas panting sebenarnya mengeluarkan energi tubuh yang berlebih melalui uap air.

Karena air dalam tubuh DOC  banyak yang terbuang akibat panting maupun diare, maka keseimbangan elektrolit terganggu.  Tentu akan menimbulkan banyak masalah terkait sistim metabolisme tubuh.

Jika kondisi panas lingkungan tidak seragam, maka akan memungkinkan DOC mendapatkan energi lingkungan juga berbeda-beda.  Hal ini memungkinkan akan menimbulkan keiningan makan dan minum yang berbeda, efisiensi pakan yang berbeda, tingkat dehidrasi yang berbeda, meskipun dalam suatu tempat yang sama (chick guard yang sama).

---------------------------------------------------------------

SEMOGA BERMANFAAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar