Oleh : Muhammad Misbachul Munir, S.Pt. MM.
Tanggal : 21 Mei 2015
Pada tahun 1993, penulis baru masuk kerja di sebuah perusahaan Breeding Farm PMDN. Kala itu, penulis masih kecil dan sangat muda. Suatu ketika, pimpinan waktu itu menunjukkan dan menguraikan betapa pentingnya penataan kandang dan betapa pentingya jalur air.
Ketika itu penulis hanya manggut-manggut memberi tanda bahwa penulis mengerti apa yang disampaikan. Tapi sejujurnya penulis tidak percaya apa yang disampaikan.
Perlu penulis sampaikan, bahwa farm tempat penulis bekerja saat itu berada di kaki gunung dengan ketinggian 1.200 meter dpl. Suhu kala itu antara 14 - 20 C. Sangat dingin dan membuat kram perut. Kontur tanah yang menurut penulis kurang baik, karena ada kandang yang dibangun di atas dan sebagian lainnya di bawah. Kelembaban sangat tinggi.
Semenjak kejadian itu penulis selalu teringat apa yang disampaikann tersebut.
Sampai suatu ketika penulis diminta menangani farm tertentu. Kala itu penulis hanyalah sebagai seorang staf pemelihara. Lalu - ada kejadian dimana penulis memperhatikan sistim drainage yang tidak beraturan. Ada kandang tertentu yang langganan sakit, tapi ada kandang tertentu yang memiliki prestasi sangat baik.
O iya, lokasi farm berada pada ketinggian 600 meter dpl dengan suhu yang relatif lebih panas.
Penulis lalu memperhatikan dan merenungkan, mengapa kandang tertentu sering ada masalah penyakit sedang kandang lainnya tidak.
Ternyata untuk kandang yang sering sakit, merupakan daerah terkumpulnya air dari beberapa kandang di atasnya. Setiap kali hujan datang, air selalu meluber dimana-mana di sekitar kandang tersebut. Lalu kandang yang sering tidak bermasalah ternyata air selokannya lancar dan anginnya juga lancar.
Dari fakta tersebut, lalu penulis melakukan upaya perbaikan jalur air. Caranya adalah dengan membuat jalur air ke arah belakang kandang. Lalu air di alirkan dari kandang satu ke kandang lainnya dari belakang kandang.
Kemudian penulis membaut upaya, agar air tidak ada yang meluber di sekitar kandang melainkan harus terbuang ke parit yang jauh dari kandang.
Apa yang terjadi selanjutnya?. Ternyata frekwensi kejadian penyakit mulai menurun.
------------------------------------------------------
Pengalaman berikutnya, penulis ditugaskan sebagai kepala unit di farm tertentu yang notabene sering timbul masalah Coli, Cocci dan Clostidiasis. Di awal tugas di farm tersebut, penulis langsung membenahi selokan. Dan ternyata permasalahan yang dulunya sering muncul menjadi berkurang.
------------------------------------------------------
Pada tahun 2002, penulis ditugaskan di sebuah farm Close House, dengan ketinggian lokasi sekitar 800 meter dpl. Kondisi kandang kurang menguntungkan, dimana kecepatan angin dalam kandang maksimum hanya 1,2 m/s. Blade kipas banyak yang tidak normal, demikian juga motor listrik banyak yang tidak normal.
Karena ini tugas yang baru dan dengan kondisi kandang perlu penanganan serius, penulis yang saat itu menjadi manajer unit pun terbuai oleh pekerjaan yang terkait dengan sistim operasional kandang close house.
Begitu ayam telah masuk, ternyata banyak problem yang dihadapi farm tersebut. Penulis pikir masalahnya ada pada sistim ventilasi yang memenuhi syarat. Sambil berfikir, ketika hujan lebat datang - penulis melihat - bahwa air dari perkampungan masuk ke lokasi farm. Pada hal kampung di atasnya banyak kambing, domba dan tempat mandi di kampung tersebut pun dibuat ala kadarnya.
Seluruh air dari kampung mengalir mulai dari kandang satu, lalu meluber ke kandang sebelanya dan seterusnya ke kandang bawahnya.
Dengan kejadian ini penulis teringat tentang betapa pentingnya jalus air.
Setelah hujan reda, segera diadakan program perbaikan parit. Seluruh jalur air tidak boleh melewati depan kandang, tapi harus berada di belakang kandang.
Setelah jalur air tertata dengan baik, berangsur-angsur permasalahan farm bisa di atasi.
------------------------------------------------------
Fakta lain, adalah tahun 2005. Penulis kembali memimpin di dua farm yang berbeda dengan kontur tanah yang berbukit-bukit dan dengan ketinggian sekitar 1.200 m dpl.
Ketika memimpin pertama, penulis langsung merobak sistim drainage farm dan sekaligus sistim ventilasi farm. Semua selokan harus bersih. Tidak boleh angin terhalangan oleh tanaman perdu. Dengan hanya perlakuan ini, ternyata farm tersebut mampu memberikan performance yang lebih baik.
------------------------------------------------------
Itulah fakta, betapa pentingnya pengaturan Drainage dan Ventilasi yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar