Minggu, 05 Juli 2015

RANGKUMAN KULIAH TENTANG TELUR

TELUR TETAS

Sumber : http://www.plusvet.eu/how-egg-quality-impacts-the-health-of-day-one-chicks/

Sumber : http://www.plusvet.eu/how-egg-quality-impacts-the-health-of-day-one-chicks/

Karakteristik fisik telur fertil memainkan peran penting dalam perkembangan embrio, daya tetas dan status anak-anak ayam.

Penurunan kualitas dimulai segera setelah telur diletakkan, terutama karena hilangnya air dan CO2. Kehilangan karbon dioksida menyebabkan peningkatan pH telur, yang menghasilkan perubahan dalam struktur tiga dimensi dari protein.

Kualitas albumen adalah salah satu indikator utama yang berhubungan dengan kesegaran. Ketinggian albumen dan berat telur utuh yang digunakan untuk menghitung nilai Haugh unit. Nilai Haugh Unit 70-80 ideal untuk telur fertil dan akan jatuh cepat setelah 3-5 hari jika telur tidak disimpan dengan benar (Ahmadi, 2011).


Tebal cangkang sekitar 0,3 mm dan terdiri dari lebih dari 95% kalsium karbonat yang distabilkan oleh matriks protein. Kutikula di atas dan membran bawah shell berfungsi sebagai hambatan. Hal ini ditutupi hingga 20.000 pori-pori yang memungkinkan pertukaran gas dan air antara embrio dan lingkungan (La Scala et al, 2000).

Formasi Telur 






Egg Shell Pores
1. Pore diameter is in the range 9,0 - 65 µm.
2. a Significant numbers of bacteria only measure 0,3 to 8 µm.


BAKTERI PENGHASIL GAS 




Sumber : Veterinary Word Vol.2, No.2, February 2009

Sumber : http://www.pasreform.com/academy/frequently-asked-questions/hatching-eggs/135-dealing-with-exploders.html

    Sumber :http://www.nipoultry.com/yolksacinfection.htm

PSEUDOMONAS
http://science.time.com/2011/07/29/exploding-bacteria-self-fertilizing-bugs-and-other-cool-critters/

The smallest — but easily the most dramatic — of the new critters  are the suicide-bomber bacteria discovered by researchers at the University of Oxford and ETH Zürich (think Switzerland’s MIT) and reported in a paper in The American Naturalist. Known by the misleadingly unremarkable name Pseudomonas aeruginosa, the little bugs have a nasty habit of blowing themselves up and releasing a spray of toxins when too many of their fellowPseudomonas aeruginosa are in the vicinity. The detonation kills some of the bystanders and reduces competition for food among the survivors.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar