Kamis, 30 April 2015

AYAM BROILER MODERN

Oleh : Muhammad Misbachul Munir
Tanggal 30 April 2015


Ilmu peternakan yang paling sederhana telah menggaris bawahi bahwa usaha beternak apa saja ada tiga faktor yang harus diperhatikan yaitu faktor genetik, lingkungan (pakan, kesehatan, manajemen) serta permintaan pasar (poultryindonesia.com, 2011).

Membicarakan soal genetik, lebih dari setengah abad ayam ras masuk ke Indonesia, strain-strain ayam ras yang dipelihara silih berganti seiring perkembangan riset dan kecenderungan selera konsumen terhadap ayam yang dihasilkan. Selera konsumen untuk ayam ras pedaging bergeser, misalnya persoalan cepat atau lambatnya pertumbuhan bulu pernah menjadi bahan pertimbangan peternak untuk memilih strain ini dan meninggalkan strain itu, kemudian bergeser ke dominasi pertumbuhan daging dada, dan lain sebagainya (Poultry Indonesia, 2009). 

Perkembangan strain ayam tidak terlepas dari dampak peningkatan atau perubahan genetik akibat rekayasa genetik ayam pedaging (broiler).  Sebagai contoh : selama 10 tahun  (1988 – 1998) terdapat peningkatan rata-rata pertambahan berat badan dari 28,59 gram/hari menjadi 44,04 gram/hari (Pollock, David L., 1999). Demikian juga, disampaikan oleh Havenstain et. al. (1994)  dalam Muir et. al., bahwa performan dari broiler modern sangat berbeda dengan broiler 20 – 30  tahun yang lalu. Pertumbuhan broiler modern tiga kali lipat dari broiler klasik yang mana daging dada dan feed conversi rate nya lebih baik (konsumsi pakannya ½ kali dari kebutuhan broiler klasik).

Perubahan genetik memiliki dampak pada semua aspek fisiologi unggas. Ini harus diakomodasi oleh perbaikan terus menerus dalam berbagai aspek pengelolaan untuk reproduksi atau pertumbuhan. Misalnya, industri telah mengembangkan metode canggih dan berhasil mengelola pemuliaan yang memberikan perbaikan keturunan dalam hal optimalisasi pertumbuhan dan daya hidup, fungsi kekebalan dan produksi anak ayam. Temuan ini telah menyebabkan perubahan signifikan dalam praktek manajemen pemeliharaan (Classen, 2000).

Perbaikan genetik tersebut memungkinkan munculnya titik lemah dari hasil seleksi (Trobos, 2005) : Pertama, Perkembangan embrio ayam modern lebih cepat yang menyebabkan tingkat metabolisme fase embrional lebih tinggi. Kedua, Perubahan anatomis volume paru-paru yang lebih kecil 20-30% dari ayam klasik, dan dinding ventrikel kanan lebih tipis.  Ketiga, volume kantong hawa yang lebih kecil akibat terdesak oleh volume usus, daging dada dan hati.  Menurut Julian (1989) volume paru-paru dibandingkan dengan bobot badannya menurun 32% dari mulai DOC (2,02%) menjadi 1,38% di umur 144 hari (20 mingguan).  

Pertumbuhan ayam yang cepat memerlukan oksigen tinggi, kebutuhan oksigen tinggi guna menjamin kecepatan pertumbuhan merupakan salah satu penyebab primer timbulnya hipertensi pulmonum, sehingga dapat menginduksi kejadian asites (Julian, 1998).  

Lihat Blok kami :  

ACITES PADA AYAM

http://pengetahuanayampraktis.blogspot.com/2015/05/acites-pada-ayam.html


Secara klinis ayam penderita asites memperlihatkan gejala depresi, kurang lincah/lamban, malas bergerak, sulit bernafas dan bagian perutnya mengembung (Calnek, et al. 1997; Anjum et al., 1998; Tabbu, 2002). 

Secara makroskopis, hati ayam penderita asites biasanya membengkak dan mengalami pembendungan (kongesti) atau sebaliknya mengeras, bentuknya tidak teratur dan tertutup oleh fibrin berwarna abu-abu dan dapat pula berbentuk noduler atau mengkerut, mengeras.  Pada jantung terjadi hydropericardium dan kadang-kadang perikarditis.  Terjadi hipertropy pada dinding ventrikel bagian kanan.  Paru-paru mengalami kongesti yang ekstensif dan edomatous (Tabbu, 2002).

Ayam broiler modern adalah makhluk diurnal yang apabila menerima rangsangan cahaya pada malam hari akan memberikan kesempatan ayam broiler untuk makan dan minum.  Intensitas cahaya yang lebih rendah dapat menurunkan aktivitas lokomosi dan berdiri pada ayam (Renden et al., 1996). Dengan demikian, ayam broiler modern berpotensi untuk mengkonsumsi protein lebih tinggi.

Kelebihan protein menyebabkan jaringan tubuh kekurangan oksigen (hipoksia).  Kelebihan makanan (overeating) dapat menyebabkan kebutuhan oksigen pada jaringan tubuh meningkat.  Menurut Bolink, et al. (2000), ayam yang memiliki persentase otot dada lebih tinggi atau masa otot yang besar dan kepadatan kapilernya lebih rendah akan memiliki resiko kekurangan suplai oksigen ke dalam otot dada.  

Otak mampu menoleransi kekurangan oksigen antara tiga sampai lima menit. Apabila kekurangan oksigen berlangsung lebih dari lima menit, dapat terjadi kerusakan sel otak secara permanen (Kozier dan Erb 1998). Kekurangan Oksigen memicu terjadinya kanker (http://sugiyono23.blogspot. com/2012/04).

Overeating bisa timbul oleh karena pemberian pakan berlebih atau individu tertentu memiliki kemampuan dan kesempatan lebih (dalam hal makan) dibandingkan dengan indiviu lain.  Karena ayam overeating, maka jumlah nutrisi termasuk protein memerlukan oksigen lebih besar untuk dimetabolisme.  Selanjutnya panas yang dihasilkan oleh tubuh-pun meningkat di atas batas toleransi suhu tubuh ayam (diduga suhu tubuh di atas 420C).

Karena panas tubuh di atas batas toleransi, maka ayam melakukan beberapa hal : 1). Terengah-engah (panting), 2). Melebarkan sayap, 3). Mandi debu (litter), 4). Meningkatkan aktifitas minum.  Proses panting membutuhkan energi ekstra (540 kalori/gram air yang diuapkan).  Dengan demikian sejumlah energi pakan yang semestinya harus dialokasikan untuk pertumbuhan/produksi, harus dikurangi untuk energi aktifitas (panting).  Oleh karenanya ayam yang panting dalam jangka panjang akan mengalami penurunan efisiensi penggunaan pakan dan menurunkan produktifitas, karena energi produksinya terkurangi oleh tambahan aktifitas.  

Aktifitas panting juga menimbulkan masalah peningkatan pH darah.  Akibatnya tubuh menalami perubahan biologis yang dapat mempengaruhi proses metabolisme lebih lanjut,  juga bisa menimbulkan berbagai kelainan pada sistim hormonal serta menimbulkan masalah in-koordinasi biologis.  Keadaan ini makin serius terjadi pada farm close house, karena volume paru-paru saat periode layer lebih kecil dibandingkan farm open house.  Dengan paru-paru yang kecil maka jaringan tubuh akan semakin kesulitaan mendapat pasokan oksigen.  Kapasitas paru-paru yang terbatas berpotensi menimbulkan hipertensi pulmonum dan selanjutnya diikuti gagal jantung dan menimbulkan hipertensi yang berakhir dengan edema yang berujung pada asites (Tabbu, 2002). 

Keadaan pH yang meningkat mengakibatkan hambatan pada pengangkutan Ca2+Kekurangan Ca++ menimbulkan masalah seperti kelainan kontraksi otot.  Dijelaskan oleh Firmansyah, dkk., kontraksi otot diawali oleh datangnya impuls saraf.  Pada saat datang impuls, sinapsis atau daerah hubungan antara saraf dan serabut otot dipenuhi oleh asetil-kolin.  Asetil-kolin ini akan merembeskan ion-ion kalsium (Ca2+) ke serabut otot.  Ion kalsium akan bersenyawa dengan molekul troponim, dan tropomiosin yang menyebabkan adanya sisi aktif pada filamen tipis (aktin).  Kepala miosin (filamin tebal), segera bergabung dengan filamin tipis tepat pada sisi aktif.  Gabungan sisi aktif dengan kepala miosin disebut jembatan penyeberangan (cross bridges).  Setelah terbentuk, cross bridges tersebut membebaskan sejumlah energi dan menyapaikan energi tersebut ke arah filamen tipis.  Proses ini menyebabkan filamen tipis mengerut.  Secara keseluruhan sarkomer ikut mengerut dan mengakibatkan ototpun berkerut.  Kepala miosin akan lepas dari filamen tipis.  Proses ini memerlukan ATP yang diambil dari sekitarnya.  Dengan peristiwa ini, filamen tipis akan lepas dari filamen tebal.  Secara keseluruhan otot akan relaksasi kembali.  Jadi, kontraksi otot akan berlangsung selama rangsangan. Apabila tidak ada rangsangan maka ion kalsium akan direabsorpsi.  Pada saat itu pun troponin dan tropomiosin tidak memiliki sisi aktif lagi dan sarkomer dalam keadaan istirahat memanjang berelaksasi.


Kontraksi otot yang tidak baik akibat kekurangan ion kalsium diduga juga mengakibatkan timbulnya masalah egg peritonitis (egg yolk peritonitis).  Menurut www.avianweb.com/eggyolkperitonitis.htm (Maret, 2013) egg yolk peritonitis adalah the presence of yolk material in the coelomic cavity.  Kuning telur dalam peritonium sebenarnya dapat diserap oleh tubuh, akan tetapi karena kuning telur adalah media baik untuk pertumbuhan bakteri maka bakteri akan menginfeksi tubuh karenanya dan menimbulkan perionitis serta dapat menimbulkan masalah secunder berupa asites.  Hal ini diduga memiliki kaitan erat dengan aktifitas panting, hingga menimbulkan peningkatan pH darah yang menyebabkan transportasi ion Ca2+ menurun.  Hal inilah yang mengganggu kontraksi otot.  Akibatnya infundibulum/papilon kurang mampu menangkap kuning telur, dan akhirnya kuning telur jatuh ke peritonium.  Meskipun demikian Egg peritonities bisa juga diakibatkan oleh terlalu banyaknya folikel kuning telur besar yang masak.  Jika insiden ini terjadi biasanya diikuti oleh adanya kasus double yolk yang banyak.  Problem ini didiskripsikan sebagai erratic oviposition and defective egg syndrome (EODES) dan banyak terjadi pada broiler breeders.  Penyebab masalah ini adalah terlalu cepatnya penyinaran pada ayam yang under wight dan juga karena bobot badan terlalu over wight. (www.avianweb.com /eggyolkperitonitis.htm, Maret 2013). (Maaf, alinea ini menyimpang dari topik pembicaraan tentang ayam broiler - Penulis).


Telah disebutkan pada alinea sebelumnya, bahwa perubahan pH dalam tubuh ayam mengganggu proses metabolisme hormon.  Diduga salah satu hormon yang terganggu adalah hormon Tiroid.  Lebih lanjut, dinyatakan bahwa kekurangan oksigen akan mengganggu sistim kekebalan tubuh, karena terjadi peningkatan produksi hormon kortikosteroid yang dapat menghambat organ kekebalan dalam menghasilkan antibodi. Berdasarkan teori yang disampaikan Aryulina, dkk. (2006) hormon tiroid dan sistim imunitas yang tidak berfungsi secara normal dapat mengakibatkan kelainan otot yang secara berangsur-angsur melemah dan menyebabkan kelumpuhan.  Kejadian ini disebut  Miastenia grafis.  Jadi insiden panting yang mampu mengubah pH darah bisa menimbulkan dampak kelumpuhan pada ayam.

Lebih lanjut, perubahan pH darah selain mengakibatkan gangguan proses biologis dalam tubuh ditingkat jaringan juga mengakibatkan perubahan pH di cairan usus.  Hal ini terkait dengan sistim transportasi nutrisi dari saluran pencernaan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh darah.  Akibatnya cairan usus menjadi alkalis. Secara normal Nilai pH pada saluran pencernaan unggas pada setiap bagian adalah sebagai berikut : tembolok (4.5), proventrikulus (4.4), gizzard (2.6), duodenum (5.7- 6.0), jejunum (5.8), ileum (6.3), kolon (6.3), ceca (5.7), dan empedu (5.9) (Sun, 2004).

Mikroflora usus sendiri memiliki beberapa sifat spesifik, diantaranya (1) dapat tumbuh dan berkembang biak dalam kondisi tanpa oksigen (anaerob), (2) dapat berkolonisasi pada bagian spesifik dari saluran pencernaan, serta (3) dapat melekatkan diri dengan permukaan epitel usus (Nakazawa, 1992).  Fungsi dari mikroflora usus diantaranya membantu pencernaan dan penyerapan nutrisi, menetralisir racun atau zat kimia, menghambat atau melawan langsung mikroorganisme merugikan (patogen), dan secara tidak langsung berperan dalam mengoptimalkan kerja sistem kekebalan usus. Pada saluran pencernaan ayam terdapat sekitar 100-400 mikroflora, baik yang menguntungkan maupun yang merugikan. Beberapa mikroflora menguntungkan diantaranya Escherichia coli, Lactobacillus sp., Streptococcus sp., dan Bacteroides sp. Sedangkan yang termasuk mikroflora merugikan ialah Clostridium dan Salmonella sp.

Pada kondisi panting, pH darah meningkat dan selanjutnya mempengaruhi pH saluran pencernaan yang semula dalam keadaan asam (gambar 12) menjadi basa. Kondisi ini kemudian berdampak pada mikroflora usus, dimana koloni mikroflora menguntungkan menjadi berkurang, dan koloni mikroflora merugikan justru meningkat (http://info.medion.co.id, Oktober 2012).  Dengan jumlah bakteri patogen yang meningkat akan menyebabkan vili usus menjadi pendek dan kripta lebih dalam. 

Apabila Clostridium perfringens meningkat, akan mengakibatkan terjadinya radang usus nekrotik (Necrotic Enteritis/NE).  Manifestasi penyakit ini pada dinding usus berupa luka berdarah (lesi hemorrhangis) sampai kematian jaringan (nekrose) mukosa usus (www.litbang.deptan.go.id , 2013).

Baca Blok kami :
NECROTIC ENTERITIS PADA AYAM 
http://pengetahuanayampraktis.blogspot.com/2015/05/necrotic-enteritis-pada-ayam.html


MENJAGA SISTIM PENCERNAAN UNTUK MENJAGA DAN MENINGKATKAN SISTIM KEKEBALAN TUBUH 
http://pengetahuanayampraktis.blogspot.com/2015/04/menjaga-sistim-pencernaan-untuk-menjaga.html

MENCIPTAKAN pH USUS TETAP NORMAL UNTUK MENJAGA SISTIM KEKEBALAN TUBUH AYAM TETAP NORMAL 

http://pengetahuanayampraktis.blogspot.com/2015/04/menciptakan-ph-usus-tetap-normal-untuk.html


BAGAIMANA MENCIPTAKAN PROSES NORMAL METABOLISME AYAM BROILER GUNA MENINGKATKAN SISTIM KEKEBALAN TUBUH 

http://pengetahuanayampraktis.blogspot.com/2015/04/bagaimana-menciptakan-proses-normal.html



---------------------------------------
Apabila teori-teori tersebut di gabung, maka kita dapat melihat ringkasannya sebagai berikut, ayam broiler modern memiliki :
1. Keinginan makan yang tinggi
2. Efisien dalam menggunakan pakan
3. Pertumbuhan yang cepat
4. Masa otot dada yang tinggi
5. Paru-paru kecil
6. Kebutuhan oksigen tinggi

Ke enam unsur ini mampu memberikan efek positif bagi pertumbuhan ayam, namun juga memberikan efek negatif, seperti :
1. Apabila tubuh ayam kekurangan oksigen akan menimbulkan 
    masalah :
    a.  "Panting" - lalu - "pH darah meningkat" - menimbulkan efek -
         "peningkatan mikroflora usus" - kemudian menimbulkan 
          masalah penyakit pencernaan.  Disisi lain, dapat menimbul
          kan masalah kelumpuhan akibat tidak bekerjanya ion kalsi
          um secara baik.  Selain itu bisa minimbulkan masalah acites 
         karena hipertensi pulmonum dan menimbulkan gagal jantung.          Hal ini dapat menyebabkan kematian mendadak (umumnya 
         pada ayam broiler dengan berat badan yang besar dan terjadi 
         pada siang hari).
    b. Kerusakan otak secara permanen
    c. Penyakit yang terkait dengan tumor
2. Overeating - menimbulkan masalah - masa otot yang besar - lalu 
    menimbulkan masalah kekurangan oksigen dalam jaringan 
    tubuh.
3. Paru-paru dengan ukuran volume yang kecil memungkinkan 
    rendahnya suplay oksigen dalam tubuh.

Semoga bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan dunia peternakan ayam broiler.

5 komentar:


  1. Binggung cari agent betting terpecaya dan teraman??
    mari bergabung dengan Winning303 agent terbaik Zaman Now
    dengan berbagai promo khusus buat anda

    Bonus New Member Sportsbook & Live Casino 20%
    Bonus Deposit 10% Setiap Hari
    Bonus Cashback 5-10%
    Bonus 100% 7x Win Streak Sabung Ayam
    Diskon Togel Hingga 65%
    Bonus Rollingan Slot 1%
    Bonus Rollingan Poker dan Live Casino 0.5%

    Informasi Lebih Lanjut, Silakan Hubungi Kami Di :

    - WA : +6287785425244

    BalasHapus
  2. Dalam Komentar Ini Akan Memberikan Artikel Untuk Menambahkan Pengetahuan Bagi Para Pecinta Aduan Ayam Indonesia.

    Maka Akan Kami Memberikan Artikel Yang Barusan Update Secara Langsung Yang Ada Dibawah Ini.

    Silakan Kunjungi Artikel Daftar S128 Dari Tajen Online
    https://tajenonline.com/daftar-s128-bolavita/

    Sabung Ayam Bangkok Bertarung Dengan Teknik Nikus
    https://tajenonline.com/sabung-ayam-bangkok-bertarung-dengan-teknik-nikus/

    Menjelaskan Bertarung Ayam Aduan Dengan Teknik Brakot
    https://tajenonline.com/menjelaskan-bertarung-ayam-aduan-dengan-teknik-brakot/

    Anda Juga Bisa Melakukan Chatting Langsung Di Whatsapp Kami +62-8122-222-995

    Terima Kasih Sudah Membaca Komentar Saya

    BalasHapus
  3. Winning303 Agen Terpercaya dan Terpopuler saat ini..
    Menawarkan banyak permainan seru yang bisa anda mainkan sekarang juga..
    Jangan ragu karena agen Winning303 merupakan agen resmi betting online yang terpercaya...

    Dapatkan Langsung
    Bonus New Member Sportsbook & Live Casino 20%
    Bonus Deposit 10% Setiap Hari
    Bonus Cashback 5-10%
    Bonus 100% 7x Win Streak Sabung Ayam
    Diskon Togel Hingga 65%
    Bonus Rollingan Slot 1%
    Bonus Rollingan Poker dan Live Casino 0.5%

    Informasi Lebih Lanjut, Silakan Hubungi Kami Di :

    - WA : +6287785425244

    BalasHapus
  4. Donaco Poker Sebagai Situs Agen Poker Online Uang Asli Yang Menyediakan Transaksi Dari Bank Bca, Bni, Bri, Mandiri dan Danamon Memberikan Minimal Deposit Yang Sangat Murah Serta Menyediakan Hadiah Jackpot Setiap Harinya Dan Bisa Bermain Dengan Para Player Dari Seluruh Kota Yang Ada Di Indonesia.

    Waktu Yang Relatif Singkat Dalam Semua Proses Transaksi Akan Semakin Membuat Para Member Betah Dan Puas.

    Hubungi Kami Secepatnya Di :
    WHATSAPP : +6281333555662

    BalasHapus